Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 1 Kelas V SD



 Tujuan Pembelajaran

1.  Peserta didik dapat menyebutkan nama organ pernapasan hewan dengan benar setelah membaca dari sumber belajar.

2.      Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja sistem organ pernapasan pada hewan dengan benar dan tepat setelah menggali informasi dari sumber bacaan

3.  Peserta didik dapat menenmukan dan menyajikan informasi penting dalam bacaan terkait dengan pertanyaan apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana dengan jelas dan benar. 

Mupel Bahasa Indonesia

Jenis Kata Tanya

Ketika kamu membaca sebuah teks, kamu pasti akan menemukan sejumlah informasi penting yang terkandung dalam teks bukan? Nah untuk menemukan informasi-informasi dalam bacaan tersebut kamu bisa menggalinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Di dalam menanyakan sesuatu pasti memerlukan kata tanya. Berikut ini jenis kata tanya:

1.    =  Apa

Berfungsi menanyakan kondisi atau perbuatan yang ada kaitanya dengan isi atau inti yang dibahas.

2.      =Siapa

Berfungsi untuk menanyakan pelaku atau tokoh yang ada kaitanya dengan kejadian atau peristiwa.

3.     = Kapan

Berfungsi untuk menanyakan interval waktu terjadinya persitiwa atau keadaan.

4.      =(Di, ke, dari) mana

Berfungsi untuk menanyakan suatu tempat terjadinya sebuah peristiwa.

5.     = Mengapa

Berfungsi untuk menanyakan suatu alasan atau sebab terjadinya sebuah peristiwa.

6.      =Bagaimana

Berfungsi untuk menanyakan cara atau proses terjadinya sebuah peristiwa.

7.    -  Berapa

Berfungsi untuk menanyakan banyak, jumlah atau satuan.


Mupel IPA

Sistem Pernapasan Hewan

Sistem pernapasan atau respirasi pada hewan dilakukan sama seperti manusia yaitu dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen digunakan untuk proses oksidasi menghasilkan energi, sedangkan karbondioksida dan uap air merupakan zat-zat sisa dari proses pernapasan. Berikut beberapa sistem pernapasan pada hewan yang penting untuk diketahui.

1.      Sistem Pernapasan pada Mamalia


(materi4belajar.blogspot.com)

Hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama seperti manusia. Hewan yang termasuk hewan mamalia merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan dan menyusui anaknya seperti lumba-lumba, paus, sapi, anjing, kucing, dan lainnya. Alat-alat pernapasannya terdiri atas hidung, batang tenggorokan, dan juga paru-paru. Pada paru-paru terdapat gelembung (alveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas satu lapis sel. Dinding alveolus berhimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah, oksigen masuk dan karbodioksida keluar melalui difusi.

Ketika hewan mamalia mengeluarkan napas (exhale), otot diafragma akan melemas dan kembali ke posisi semula (melengkung ke atas), kemudian otot-otot tulang rusuk juga melemas dan dibantu oleh kontraksi dari otot perut, sehingga menyebabkan rongga dada mengecil, dan tekanan dalam rongga dada naik. Udara yang dikeluarkan melalui paru-paru keluar melalui hidung sehingga membuat paru-paru mengecil. Fase ini disebut dengan fase ekspirasi.

Ketika hewan mamalia menghirup napas (Inhale), otot diafragma akan berkontraksi, kemudian otot-otot tulang rusuk akan berkontraksi sehingga rongga dada membesar, dan menyebabkan tekanan dalam rongga dada berkurang. Udara yang dihirup melalui hidung masuk ke dalam paru-paru sehingga membuat paru-paru mengembang. Fase ini disebut dengan fase inspirasi.

Pada mamalia air, hidungnya dilengkapi katup katup tersebut saat menyelam dan terbuka saat muncul ke permukaan air. Saat muncul ke permukaan air itulah mamalia air tersebut akan menghirup oksigen, serta mengeluarkan karbondioksida.

2.      Sistem Pernapasan Ikan (Pisces)

(mikirbae.com)

            Alat pernapasan ikan pada umumnya berupa insang yang berjumlah empat pasang. Letak insang di samping kiri serta kanan kepala ikan. Pada bagian insang memiliki banyak lembaran yang diselubungi jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, gerakan cepat dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.

Ikan melakukan sistem pernapasan dengan membuka dan menutup mulutnya sekaligus bergantian membuka dan menutup insangnya. Ketika mulut ikan terbuka, air akan masuk ke dalam rongga mulut ikan dan insang akan menutup. Hal ini membuat oksigen yang larut ke dalam air akan masuk secara difusi ke dalam pembuluh kapiler. Dan sebaliknya, saat mulut ikan tertutup, insang akan terbuka. Hal ini menyebabkan air beserta karbondioksida keluar melalui lembaran-lembaran insang.

Fase ekspirasi pernapasan ikan adalah proses pengikatan oksigen dan air sekaligus pelepasan karbondioksida. Setelah rongga mulut ikan penuh terisi oleh air, celah mulut akan tertutup dan insang akan terbuka. Kemudian air akan didorong melewati lembaran insang, sehingga terjadilah proses pertukaran gas. Darah yang berada di dalam pembuluh kapiler insang akan mengeluarkan karbondioksida, mengikat oksigen dan air.

Fase inspirasi pernapasan ikan adalah saat air masuk melalui rongga mulut. Diawali dengan celah mulut pada ikan yang menutup, tetapi karena penutup insang menyamping dan celah belakangnya tertutup selaput, maka rongga mulut membesar. Keadaan ini membuat tekanan dalam rongga mulut akan lebih kecil daripada tekanan di luar,sehingga rongga mulut ikan akan terbuka dan air masuk ke dalam rongga mulut.

Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru, missal ikan paru-paru Australia, Ikan paru-paru Afrika, dan ikan paru-paru Amerika Selatan. Ikan ini memiliki satu atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.

3.      Sistem Pernapasan Burung (Aves)


(mikirbae.com)

Alat pernapasan yang dimiliki oleh aves adalah 2 lubang hidung, Paru-paru yang terhubung dengan kantong udara, Trakea atau batang tenggorok,Faring yang akan menghubungkan rongga mulut dengan trakea, Kantong udara (pundi-pundi udara) depan, dan belakang.

Memangnya kantong udara termasuk alat pernapasan juga? Yup, betul sekali. Karena kantong udara memiliki fungsi sebagai alat pernapasan saat terbang, selain itu juga dapat membantu memperbesar ruang siring hingga memperkeras suara, mengatur berat jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Secara umum, sistem pernapasan pada hewan ini dapat dibedakan menjadi 2. Yaitu ketika sedang terbang, dan ketika sedang tidak terbang.

Ketika sedang terbang:

a.       Fase ekspirasi– ketika terbang terjadi pada waktu sayap diturunkan. kantung udara pangkal lengan mengempis, sampai kantung udara dada mengembang dan mendorong udara keluar, sampai terjadi pergantian udara.

  1. Fase inspirasi – ketika terbang terjadi pada waktu sayap diangkat. kantung udara pangkal lengan mengembang, hingga udara masuk ke kantung udara perut. lalu udara dialirkan ke paru-paru dan sebagian masuk ke dalam kantung udara, sampai darah mampu mengambil oksigen dari paru-paru.

Ketika sedang tidak terbang:

a.       Fase Ekspirasi – Proses ini terjadi saat melemasnya rongga dada, hal ini akan membuat tekanan pada paru-paru meningkat. Sehingga menyebabkan udara keluar dari paru-paru menuju sistem pernafasan.

b.      Fase Inspirasi – Pertama-tama, otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka rongga dada akan membesar. Hal ini menyebabkan udara dapat masuk ke dalam paru-paru. Sebagian dari udara akan diteruskan melalui pundi-pundi udara.

4.      Sistem pernapasan Amfibi


gim-bi.com

Amfibi umumnya dikenal dengan hewan yang hidup di dua wilayah, yaitu di darat dan di air. Maka tidak heran jika sistem pernapasan pada hewan amfibi berupa paru-paru, kulit, maupun insang. Contohnya adalah katak. Pada saat katak masih berupa larva, maka katak akan bernapas dengan menggunakan insang luar.

Sedangkan ketika katak masih berupa berudu bernapas dengan menggunakan insang dalam. Sedangkan ketika katak telah tumbuh menjadi dewasa, katak bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Perlu diketahui bahwa katak dewasa, memiliki 2 buah kantung berdinding tipis dan juga elastis yang banyak mengandung kapiler darah. kedua kantung paru-paru ini biasanya saling berhubungan dengan bronkus pendek.

Ketika bernapas, terjadi proses penambahan udara saat otot rahang bawah katak sedang mengendur. Sedangkan otot sterno hiodiesus mengalami kontraksi sehingga udara dapat masuk ke rongga mulut. Setelah melalui rongga mulut, maka udara akan masuk menuju paru-paru dan akan terjadi proses pertukaran gas. Fase ekspirasi, otot hiodiesus dan otot perut akan mengalami kontraksi sehingga volume rongga perut mengecil dan udara pun dapat keluar dari paru-paru.

5.      Sistem Pernapasan Reptil


(mikirbae.com)

 

 

Sistem pernapasan hewan reptil mirip dengan sistem pernapasan pada burung. Contoh dari hewan reptil adalah ular, kadal, buaya, kura-kura, dan sebagainya. Alat-alat pernapasan pada reptilian terdiri dari lubang hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Secara umum, proses respirasi dari hewan reptil ketika melakukan fase inspirasi dan ekspirasi sungguhlah identik dengan proses pernapasan yang terjadi pada hewan mamalia.

Saat fase inspirasi, tulang rusuk akan terangkat dan merenggang sehingga volume rongga dada pun pastinya akan semakin besar. Membesarnya volume rongga dada membuat udara luar masuk ke paru-paru. Saat fase ekspirasi, tulang rusuk akan melemas dan melakukan relaksasi sehingga volume rongga dada pun pastinya akan semakin kecil. Hal ini membuat udara yang berada di paru-paru keluar menuju saluran pernapasan.

Khusus hewan reptil yang juga dapat hidup di air semisal buaya, maka akan terdapat katup pada lubang hidung, batang tenggorok, dan kerongkongan mereka sehingga ketika buaya menyelam ke dalam air, air tersebut tidak dapat memasuki saluran pernapasan ataupun sistem pencernaan buaya. Pada kura-kura, proses pernapasan dilakukan oleh paru-paru yang dibantu oleh semacam lapisan kulit tipis, dengan banyak kapiler darah disekitar daerah kloaka.

6.      Sistem Pernapasan pada Serangga (Insekta)


(iki-saiin.blogspot.com)

Hewan yang tergolong dalam insekta (serangga) biasanya bernapas dengan trakea. Trakea memiliki struktur bercabang-cabang yang menembus struktur jaringan tubuh dan biasa dikenal sebagai trakeol. Trakea akan berakhir pada sebuah lubang kecil yang biasa disebut spirakel. Spirakel merupakan tempat yang memfasilitasi keluar masuknya udara pernapasan pada insekta.

Secara umum, sistem pernapasan pada serangga terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase inspirasi, fase pertukaran gas, dan fase ekspirasi.

a.      Fase inspirasi biasanya memakan waktu seperempat detik, pada saat spirakel membuka. Di fase ini, otot kerangka luar suatu serangga akan mengendur dan tubuhnya membesar, sehingga udara luar dapat masuk melalui spirakel menuju trakeol sampai ke sel-sel tubuh.

b.      Fase pertukaran gas dengan sel-sel tubuh saat di dalam trakeol. Kemudian oksigen akan berdifusi dari spirakel ke sel-sel tubuh dan karbondioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke spirakel.

c.       Fase ekspirasi, otot kerangka luar pada serangga berkontraksi sehingga karbondioksida akan menuju ke trakea dan keluar melalui spirakel.

7.      Sistem Pernapasa pada Udang-udangan (Crustacea)


(biologi-hayati.blogspot.com)

Hewan yang termasuk ke dalam kelompok crustacea atau udang-udangan yang hidup di air bernapas dengan menggunakan insang yang sama dengan ikan. Contoh dari hewan udang-udangan adalah udang, kepiting, lobster dan lainnya. Namun ada juga jenis udang-udangan lain yang hidup di darat dan di air mempunyai rongga insang dengan banyak pembuluh darah, yaitu kepiting darat. Pada kepiting darat pertukaran udara terjadi dalam rongga insang.

Umumnya, insang yang dimiliki pada crustacea terletak pada kamar-kamar insang. Letaknya diantara branchiostegit atau  biasa dikenal sebagai pelindung insang dan juga dinding badan. Insang hewan crustacea, biasanya memiliki suatu pembuluh darah dengan membran yang tipis. Nah, ini sangat bermanfaat untuk pertukaran gas secara difusi, dimana proses pemasukan oksigen dari udara luar ke darah dan juga pengeluaran karbondioksida dari darah ke udara luar dapat berjalan secara cepat dan efisien.

8.      Sistem Pernapasan pada Cacing Tanah


(biologiandscinece.blogspot.com)

Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. Kulit cacing tanah banyak mengandung kapiler darah, serta kelenjar lendir yang selalu menghasilkan lender. Lender tersebut menjaga kulit cacing agar selalu basah sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit. Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lender yang terdapat pada kulit cacing juga mempermudah untuk bergerak.


9.      Sistem Pernapasan Arachanida (Kalajengking dan Laba-laba)


(fisiologihewanweb.wordpress.com)

Hewan yang termasuk arachnida bernapas menggunakan paru-paru buku saat di darat, jika sedang berada di air menggunakan insang buku. Hewan yang termasuk ke dalam golongan arachnida adalah laba-laba, kalajengking, dan lainnya.

Tiap paru-paru buku memiliki sejenis lembaran-lembaran tipis yang tersusun sejajar dan biasanya disebut dengan lamela. Selain itu, paru-paru buku pada arachnida juga memiliki spirakel. Spirakel merupakan tempat keluar masuknya udara dari luar dan dalam tubuh arachnida.

Pernapasan pada arachnida dipengaruhi oleh gerakan otot. Mirip seperti proses inspirasi dan ekspirasi hewan mamalia yang menggunakan paru-paru. Hal itu disebabkan sistem pernapasan dengan menggunakan paru-paru buku dan juga insang buku prosesnya sama dengan proses pernapasan pada mamalia. karena memang paru-paru buku dan insang buku memiliki fungsi yang identik dengan paru-paru.

10.  Sistem Pernapasan Protozoa


(nafiun.com)

Protozoa merupakan hewan yang mempunyai sel satu dan tidak memiliki pernapasan khusus seperti mamalia. Yang termasuk dalam hewan protozoa adalah Bakteri paramecium sp, dan Amoeba sp.  Protozoa tidak memiliki organ pernapasan di dalam tubuh mereka, sehingga proses respirasi mengandalkan membran sel yang berada di kulit mereka. Sistem pernapasan protozoa mengandalkan pernapasan secara difusi. Maksudnya adalah ketika protoza bernapas, konsentrasi sisa metabolismenya (karbondioksida) justru semakin meningkat. Hal itu terjadi karena perbedaan takaran oksigen di dalam dan luar sel. Konsentrasi sel akan menjadi lebih banyak di luar sel dibandingkan dengan di dalam sel. Hal ini mengakibatkan oksigen masuk ke dalam sel secara difusi. Sebaliknya, meningkatnya konsentrasi sisa metabolisme berupa karbondioksida di dalam sel membuat karbondioksida di dalam sel lebih banyak dibandingkan di luar sel, dan karbon dioksida akan berdifusi keluar sel.

Daftar Pustaka

Buku Guru Tema 2 Kelas 5  (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema 2Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Ibrahim, Faisal Yunus. Eksis Tematik Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan Kelas 5. Surakarta: Citra Pustaka

https://gim-bi.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-lengkap/


 

 


Komentar